Senin, 20 April 2009

DOA YANG TERKABULKAN

Ya Allah... bantu aku dalam menjalankan kehidupan ini
Bantu aku dalam mengerjakan semuanya
Berilah aku sedikit kekuatanMu untuk dapat mengerjakannya
Karena aku tanpaMu
Takkan pernah hidup di dunia ini untuk memperoleh ridhoMu



Akhirnya saat menegangkan pun tiba. Hari ini aku akan mengikuti ujian tengah semester. Entah apa yang akan peroleh nantinya, tapi satu yang pasti, aku harus berusaha dengan sekuat tenagaku. Hari ini pelajaran yang harus aku hadapi adalah matematika. Sebenarnya, pelajaran matematika ini amatlah mudah, namun entah mengapa untuk bahasan kali ini, aku merasa sedikit bingung. Telah kubolak-balikan halaman yang menjadi bahan utama ujian, namun sejurus demikian pikiranku langsung kosong, tak berbekas.
“Ya Allah, Ya Rabb... apa yang salah di dalam diri ini? Aku harus bisa mengerjakan soal ujian nanti. Aku harus melakukan sesuatu yang dapat membahagiakan kedua orang tuaku dan juga Engkau. Walau mungkin ini hanyalah ujian biasa yang tidak dapat dikatakan ujian luar biasa di dalam hidupuku ini. Ya Allah, bantu aku, beri aku sedikit kekuatanMu, agar aku menjadi kuat karenaMu. Beri aku kemudahan.”
Bismillahirrahmanirrahiim. Aku berdoa untuk berangkat menuju sekolah. Di sekolah, sudah banyak teman-temanku yang sedang belajar atau pun mengobrol. Aku memilih pergi ke masjid dan melaksanakan shalat dzuhur, karena aku memanh belum melaksanakan shalat dzuhur. Pukul 12.45, belum telat untuk melakukan shalat.
Kuambil wudlu yang menyegarkan ragaku, kukenakan mukena yang telah aku persiapkan, dan dengab segera aku menghadapNya.
Allahu akbar...
Assalamu’alaikum warhmatullahi wabarakatuh..
“....ya Allah... aku tahu Engkau dapat mendengar hatiku yang sedang menjerit meminta dukungan dan bantuanMu. Ya Rabb, bantu aku, beri aku kekuatan, dan jagalah aku dari semua yang dapat menghinakan diriku ini. Aku lemah tanpaMu, aku tak memiliki sesuatu yang berarti tanpaMu. Aku mohon, bantu aku, dan beri aku sedikit kekuatanMu. Amin,” doaku merengek pada Sang Pencipta. Semoga Dia mengabulkan doaku.


“Letakkan tas kalian ke depan kelas. Hanya ada papan, pensil, dan penghapus di atas meja. Tidak boleh ada benda lainnya selain itu,” ujar pengawas yang masuk ke kelasku.
Semua teman dan kakak kelasku membawa tas masing-masing dan meletakkannya di depan kelas sesuai perintah pengawas.
LJK dan soal mulai dibagikan. Dan saat keduanya telah berada di tanganku, pikiranku langsung melayang jauh ke catatan yang telah aku rekam tadi. Ya Allah... soal apa ini? Pernahkah aku membaca dan mempelajarinya? Jika sudah, bukakanlah pikiranku agar aku dapat mengerjakannya sendiri. Hindarkan aku dari sesuatu yang dapat menggodaku untuk menyontek.
Lima menit pertama. Belum satu soal pun dapat aku selesaikan.
Lima menit kedua. Baru dua soal yang dapat aku kerjakan.
Lima menit ketiga. Lima soal telah aku selesaikan.
You must be can do it! Don’t give up! Allah SWT alwaya besides you. Think you can, yes you can! Come on! There is much time which you have. You can do it!” ujarku pada diri sendiri.
Akhirnya, setelah delapanpuluh menit, aku berhasil keluar dari ruangan. Alhamdulillah... aku dapat mengerjakannya dengan baik.


Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja" (Q.S. Ash Shaaffaat : 61)