Senin, 29 November 2010

Aku Harus!

Ya. Aku di sini dengan keegoisan dan keinginanku untuk mendapat yang terbaik. Tidak memberi apa yang aku miliki pada yang lainnya. Apakah ini suatu tindakan yang benar? Entahlah. Mulutku berkata benar, namun hatiku berkata ini adalah suatu tindakan yang salah lalu aku harus bagaimana?

Masih jelas di dalam ingatanku bahwa ada seseorang yang unggul dan menguasai satu subjek memberikan apa yang ia miliki, namun ada satu yang tidak ia berikan pada muridnya. Jadi, ia tak member semua ilmu yang ia miliki pada murid-muridnya. Apakah ini adalah suatu bentuk ‘menjaga rahasia’? Mungkin.

Hari ini aku ada di sini dengan segala tekadku untuk menuntut ilmu. Di sini, di tempat ini. Namun, entah kenapa setan selalu datang menggangguku dan merusak konsentrasiku. Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana aku bisa melenyapkan mereka semua dari pikiranku? Aku muak dengan semua ini! Aku bosan! Aku tak tahan! Haruskah aku keluar dari lubang hitam yang dapat menjerumuskan diriku lebih dalam dan pindah ke lain lubang yang memiliki visi dan misi yang sempurna? Tapi.. bagaimana?

Aku hanya seorang manusia biasa yang selalu bermimpi. Bermimpi memang menyenangkan, tapi aku harus bagaimana untuk mencapai mimpi yang aku impikan? Usaha. Dengan usaha dan doa, mimpi itu akan dapat tercapai. Ahh!! Hanya teori saja yang aku ketahui! Kenyataannya? Mana usaha yang aku keluarkan???

Berbicara adalah hal termudah yang dapat aku lakukan. Tidak seperti praktik yang dijalankan. Sangat susah untuk memulai sesuatu yang baru di dalam hidup. Namun, akan menjadi sesuatu yang menyenangkan bila hal itu menjadi sebuah kebiasaan di dalam hidup, Akan tetapi, ketika sesuatu yang telah menjadi kebiasaan ditinggalkan dalam hitungan jam, bahkan dalam hitungan menit, hal itu akan berdampak sangat negatif dan merusak sistem saraf yang telah mengakar pada tubuhmu.

Aku harus bangkit dari keterpurukan ini. Aku harus bisa menghadapi semua. Aku harus maju! Aku harus menjadi seorang yang lebih baik dan lebih baik lagi!

291110

Entahlah

Entahlah. Perasaan apa ini? Di waktu orang-orang sibuk dengan segala aktivitas mereka, aku hanya dapat duduk berdiam diri sambil bergulat dengan pemikiranku yang kacau. Apa yang salah dengan diriku? Aku hanya berusaha untuk menjadi terbaik di mata semua orang. Namun, mengapa aku menjadi sebuah duri di dalam kulit yang secara perlahan menusuk dan merobeknya? Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Hatiku kacau. Pikiranku kusut. Badanku tak mampu untuk menopang beban yang ada di pikiran dan hatiku saat ini. Haruskah aku pergi dari sini?

Melarikan diri adalah sebutan bagi orang yang tidak mau menghadapi apa yang ia sedang hadapi. Haruskah aku? Yang aku tahu seorang yang melarikan diri dari masalah adalah salah satu orang pengecut. Orang pengecut artinya orang yang tidak berani mengambil resiko. Haruskah aku menjadi orang pengecut di hari ini?

Mengambil pilihan menjadi orang pengecut adalah satu hal yang lebih pengecut lagi dari apa yang aku ketahui sebelumnya. Tak banyak orang tahu bahwa aku adalah orang yang memiliki sifat untuk berpikir sekian lama namun tak jarang menemukan hasil buntu. Aku ingin merubah apa yang menjadi sifatku kini. Namun, apa yang harus aku lakukan? Aku tak punya daya di hari ini untuk merubah apa yang harus aku ubah. Haruskah aku berlari ke hari di mana aku memiliki daya melimpah dan tidak aku pergunakan? Tapi.. bagaimana caranya?

Tak Bisa!

Menjadi seorang yang mengerti dunia aku pun tak mengerti
Bagaimana aku menjadi seorang yang dapat mengubah dunia?
Menjadi insan yang peka terhadap zaman aku pun tak bisa
Bagaimana aku menjadi ahli peka zaman?
Huh. aku bosan dengan ketidakmengertianku
Aku benci dengan ketidakpekaanku
Tapi, apa yang harus lakukan sekarang?
Tak dapat mengubah dunia
Tak dapat menjadi ahli eka lingkungan
Mimpiku benar-benar kandas (?)
Aku tak daat membiarkan h=ini semua terjadi padaku
Tak bisa!