Sabtu, 01 Agustus 2009

Tugas Bahasa Indonesia bagian 4

Majas adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menciptakan efek tertentu, untuk memanfaatkan kekayaan bahasa, dan untuk membuat suatu pengertian yang tidak dapat dipakai dengan ‘menyambung’ kata-kata yang ada.
Terdapat empat jenis majas, yaitu :
1. Majas perbandingan
2. Majas pertentangan
3. Majas pertautan
4. Majas perulangan

A. Majas Perbandingan
Yang termasuk ke dalam majas perbandingan, yaitu :
a. Metafora : pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. Contoh : Dia tangan kanan yang tidak dipercaya.
b. Simile : pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll. Lawan dari metafora. Contoh : Kedua anak itu bagaikan pinang dibelah dua.
c. Personifikasi : majas yang melekatkan sifat-sifat manusia pada benda yang tidak bernyawa. Contoh : Hujan memandikan tanaman.
d. Pleonasme : pemakaian kata yang berlebihan atau mubazir yang sebenarnya tidak perlu. Contoh : Saya telahh mencatat cerita itu dengan tangan saya sendiri.
e. Alusia : majas perbandingan yang merujuk secara tidak langsung pada karya sastra, seorang tokoh, atau peristiwa.

B. Majas Pertentangan
Yang termasuk ke dalam majas pertentangan, yaitu :
a. Hiperbola : majas yang mengandung pernyataan yang berlebihan dengan membesar-besarkan sesuatu. Contoh : Saya terkejut setengah mati melihat penampilannya!
b. Ironi: sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh : Aduh… bersih sekali kamarmu ini! (dalam kenyataannya kamarnya tidaklah bersih)
c. Sarkasme: sindiran langsung dan kasar. Contoh : Apa yang akan kau lakukan dengan otakmu yang kosong itu?
d. Litotes : majas yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Contoh : Silakan masuk ke dalam gubuk ini!
e. Paradoks : majas yang mengandung pertentangan dengan fakta-fakta yang ada. Contoh : Aku kesepian di tengah keramaian ini.


C. Majas Pertautan
Yang termasuk ke dalam majas pertautan, yaitu :
a. Metonimia : majas yang menggunakan nama suatu barang untuk menyebut barang lain yang mempunyai sifat sama. Contoh : Dalam pertandingan tersebut, Indonesia memperolehh perunggu.
b. Sinekdoke : majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya, atau sebaliknya. Contoh : Yogyakarta menang mutlak atas Surabaya.
c. Eufimisme : majas yang menggunakan ungkapan lebih halus untuk mengganti ungkapan yang dirasa kasar. Contoh : Ayahnya meninggal karena penyakit kanker.
d. Paralelisme : majas yang menyejajarkan pemakaian kata atau frase yang menduduki fungsi sama. Contoh : Baik pria maupun wanita memmpunyai hak yang sama.
e. Elipsis : majas yang di dalamnya terdapat penghilangan kata atau kata-kata. Contoh : Pergi!

D. Majas Perulangan
a. Aliterasi : majas yang memanfaatkan pemakaiann kata-kata yang mempunyai persaamn bunyi pada awal kata. Contoh : Tangan tangguh tanami tanah tambun.
b. Asonansi : majas yang berwujud perulangan vocal yang sama. Contoh :
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian
c. Kiasmus : majas yang berisikan perulangann dan sekaligus merupakan inverse hubungan antara dua kata dalam satu kalimat. Contoh : Hidayat pandai tetapi merasa bodoh, sedangkan Hari yang bodoh merasa dirinya pandai.
d. Tautotes : majas perulangan atas sebuah kata dalam sebuah konstruksi. Contoh : Agung mencela Mamung, Mamung mencela Agung, Mamung dan Agung saling mencela, mereka saling melecehkan.
e. Anafora : majas yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat. Contoh : Tidak tahukah kamu kalau aku mencintaimu? Tidak tahukah kamu bahwa aku selalu memikirkanmu?


===================================================================

WOW! Betapa beragamnya bahasa 'unik' yang dimiliki Bahasa Indonesia. Kalau semua orang mempelajari Bahasa Indonesia dengan benar, saya yakin tidak akan ada kesalahpahaman antara orang-orang yang sedang berdialog! :)
Ada begitu banyak bentuk gaya bahasa dalam Bahasa Indonesia, jadi kita juga dapat berbicara dengan orang dengan memperhatikan gaya bahasa yang akan kita lontarkan. :)

1 komentar:

Liya Pransiska mengatakan...

Terima kasih atas informasinya, yuk kunjungi juga disini